Suatu ketika ada seorang anak yang mempunyai takdir untuk menghancurkan 4 buah pedang yang telah hancur dihancurkan oleh monster. Mengapa menghancurkan pedang yang telah hancur? Itu karena pedangnya sudah hancur dan karena hancur jadi harus dihancurkan dengan lebih parah atau dengan kata lain dilenyapkan (oh). Bagaimana maksudnya? Sudah lupakan.
Dia mencoba meminta bantuan kepada sesepuh desa dan ia ingin sedikit protes terhadap apa yang telah menimpa dirinya yaitu takdir untuk menghancurkan pedang yang bahkan ia tidak tahu pedang apa? Apa hubungannya dengan dirinya? Mengapa dia yang harus menghancurkan? Dan siapa sebenarnya orang yang menyuruhnya untuk menghancurkan pedang tersebut? Dan jawabannya hanya “Kau akan menemukan jawabannya dalam setiap perjalananmu menghancurkan 4 pedang hancur tersebut” jawab sesepuh.
Bagaimana bisa seorang yang tak berpengalaman seperti anak tersebut bisa bertahan melewati rintangan tersebut. Kita tidak perlu khawatir, ternyata ia ditemani oleh seorang gadis cantik bernama Khaterina. Ia merupakan anak dari sesepuh dan telah menguasai berbagai seni bela diri kuno. Ia pun berkenalan dengan anak tersebut dan memulai perjalanan mereka yang tidak tahu harus memulai dari mana.
Petualangan anak yang mempunyai takdir untuk menghancurkan 4 pedang yang hancur pun dimulai dengan ia secara tidak sengaja memasuki hutan permen karet. Seluruh hutan tersebut terbuat dari permen karet dan ia harus hati-hati sebelum menyentuh benda apa pun yang ada dihutan tersebut. Khaterina berhasil melewati hutan tersebut namun melupakan anak yang mempunyai takdir untuk menghancurkan 4 pedang hancur tersebut. Anak tersebut menyentuh pohon yang begitu lengket dan ia tidak bisa melepaskannya.
“Hai bantu aku untuk keluar dari sini!” teriak anak yang mempunyai takdir untuk menghancurkan pedang yang hancur.
“Dasar bodoh, kau kan anak laki-laki pasti bisa melewati hutan permen karet ini“ jawab Khaterina.
“Aku tidak tahu harus bagaimana, tanganku tidak bisa lepas dari pohon karet ini” jawab anak yang ditakdirkan untuk menghancurkan 4 pedang hancur dengan suara putus asa.
“Ya sudah kamu potong saja tanganmu bodoh!” jawab Khaterina dengan teriakan.
“Aku tidak punya pedang, dan aku juga tidak ingin kehilangan tanganku” jawab anak yang ah sudahlah kalian sudah tahu takdir anak ini dengan suara putus asa.
Khaterina pun masuk kembali ke dalam hutan tersebut.
“Aku sudah di sini menemanimu, sekarang bagaimana? Aku juga tidak tahu bagaimana melepaskanmu dari pohon ini” kata Khaterina.
“Ah Cuma pohon karet aku bisa melepaskannya dengan menggigitnya" Anak itu pun menggigit pohon karet dan menjilatnya hingga secara ajaib ia lepas dan terbebas.
Khaterina marah karena sudah menghabiskan waktunya untuk masuk kembali ke hutan permen karet, akhirnya ia pun memukul anak yang mempunyai takdir untuk menghancurkan pedang hancur hingga pingsan dan tidur untuk waktu yang lama. Fin.